Sabtu, 18 Oktober 2014

roh atau jin?


ROH ATAU JIN?

Pernah suatu hari saya diminta untuk menyembuhkan sesorang yang sedang kerasukan. Orang yang kerasukan tersebut seorang wanita, usianya sekitar tiga puluh lima tahun. Di dalam ocehannya bahwa dirinya adalah ayah dari tetangga wanita tersebut yang telah meninggal sekitar lima tahun yang lalu disebabkan serangan jantung.

Fenomena seperti itu tentu saja sangat menarik perhatian, sebab wanita yang kesurupan tadi dapat berbicara bahasa Jawa dengan fasih, padahal dirinya bukan berasal dari suku Jawa. Menurut keterangan keluarga si wanita bahwa mereka yakin betul bahwa yang bersangkutan tidak bisa berbahasa Jawa.

Kebetulan saya juga keturunan suku Jawa jadi tidak mengalami kesulitan berkomukasi dengan wanita yang kesurupan tersebut. Untuk membuktikan bahwa dirinya adalah roh dari ayah tetangganya, maka saya meminta keluarga yang disebut-sebut oleh si kerasukan agar dihadirkan.

Tak berapa lama kemudian keluarga yang dimaksud datang untuk melihat kejadian tersebut. Sebagai langkah awal saya menanyakan nama-nama putra-putrinya yang berjumlah empat orang, lengkap dengan tanggal lahirnya. Semua pertanyaan saya dijawab dengan pas atau tak ada yang salah sedikitpun.

Pertanyaan saya kembangkan kepada peirstiwa-peristiwa yang pernah di alami sewaktu masih hidup. Semua jawaban dibenarkan oleh keluarganya. Mereka dan yang hadir semakin yakin bahwa wanita itu benar-benar kerasukan roh ayah dari tetangganya.

Sebenarnya saya sengaja mengulur waktu kepada hadirin yang menyaksikan kejadian tersebut. Maksud saya untuk dapat membuktikan kepada mereka supaya tipu-muslihat syetan bisa terungkap dan disaksikan oleh orang banyak. Karena kampung tersebut masih banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang sudah mati rohnya dapat merasuk ke dalam diri orang yang masih hidup. Padahal sebagai orang Muslim, kita lebih menyakini bahwa setelah manusia wafat lalu jasadnya dikuburkan, kemudian sesudah tujuh langkah para penziarah kubur meninggalkan makam, malaikat Mungkar as. dan malaikat Nakir as. akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan, Nabi, Kitab, Agama dan lain-lain.

Sungguh sangat mustahil ada roh manusia yang luput dari penjagaan para malaikat yang patuh kepada Zat Penguasa Alam (Allah). Setelah roh orang mati mengalami hisab kubur, selanjutnya disediakan alam penantian yang disebut alam barzakh. Di alam barzakh roh menunggu hingga hari kiamat, untuk dibangkitkan kembali guna mengadakan perhitungan amal perbuatan selama di dunia.

Proses seperti itulah yang di yakini oleh umat Islam , akan tetapi sebagai pembuktian saya mengajukan pertanyaan kepada wanita yang kerasukan tadi, “Apakah anda benar-benar keturunan nabi Adam ‘alaihissalam?” Tanya  saya.

Wanita itu tidak mau menjawab, dan untuk yang kedua kalinya saya bertanya dengan pertanyaan yang sama, itupun tidak dijawabnya kemudian saya bertanya lagi untuk yang ketiga kalinya dengan pertanyaan yang sama. Akhirnya ia menjawab  dengan suara agak pelan namun cukup jelas terdengar oleh yang hadir, katanya, “Benar saya keturunan Adam!”

Jawaban tersebut sangat tidak memuaskan hati saya, sebab ia hanya menjawab tidak dengan kalimat nabi Adam as. melainkan Adam saja.  Selanjutnya saya menyuruhnya untuk bersujud sebagai tanda penghormatan kepada leluhur manusia seperti apa yang pernah dilakukan oleh para malaikat, sambil tangan kanan saya memegang pangkal leher wanita itu, seakan hendak memaksa agar ia bersedia sujud.

Mendengar perintah seperti ini, wanita yang kerasukan tersebut meronta-ronta agar sambil berteriak agar cengkreman tangan saya dilepaskan dari batang lehernya. Tentu saja saya semakin memperkuat cengkraman tadi sambil menekan supaya ia mau bersujud.

Akhirnya perepuan itu berkata dengan nada kejengkelan, “Raja kami saja tidak sudi bersujud kepada nabi Adam, apalagi saya jika itu saya lakukan maka  saya akan hancur-lebur karena hukuman!” Usai kalimat yang di ucapkan oleh wanita itu, dan hampir bersamaan waktunya maka tubuh wanita itu menjadi lemas, dan saya telah yakin bahwa makhluk jahat yang merasuk kepada wanita itu telah pergi. Saya memanjatkan do’a syukur kepada Allah, karena Dia telah membebaskan seorang umatNya dari tipu daya iblis.

Akhir cerita, saya mengimbau kepada yang hadir agar lebih berhati-hati kepada tipu daya syetan yang mengaku-ngaku sebagai kiai Anu, syekh Anu atau keluarga Anu. Sering-seringlah memohon perlindungan dari Allah agar terhindar dari kejadian seperti ini.

Untuk lebih jelasnya, bahwa yang merasuk ke dalam diri wanita tadi, besar kemungkinannya adalah ghorin atau jin pendamping sewaktu almarhum masih hidup. Sebagai pendamping yang berupa golongan jin umurnya lebih panjang dari pada manusia yang didampinginya. Dan sebagai pendamping yang dari golongan jin sudah pasti tahu apa saja yang pernah dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya. Jadi jangan heran bila ada orang yang kerasukan  dapat menceritakan kisah seseorang yang telah meninggal dunia, sebab yang seperti itu tak lain adalah perbuatan syetan.

Selain dari golongan jin, manusia juga diberi pendamping (ghorin) berupa malaikat yang senantiasa mengajak kepada kebenaran jalan Tuhan.