ROH ATAU JIN?
Pernah suatu hari saya diminta untuk menyembuhkan sesorang yang sedang
kerasukan. Orang yang kerasukan tersebut seorang wanita, usianya sekitar tiga
puluh lima tahun. Di dalam ocehannya bahwa dirinya adalah ayah dari tetangga wanita
tersebut yang telah meninggal sekitar lima tahun yang lalu disebabkan serangan
jantung.
Fenomena seperti itu tentu saja sangat menarik perhatian, sebab wanita
yang kesurupan tadi dapat berbicara bahasa Jawa dengan fasih, padahal dirinya
bukan berasal dari suku Jawa. Menurut keterangan keluarga si wanita bahwa
mereka yakin betul bahwa yang bersangkutan tidak bisa berbahasa Jawa.
Kebetulan saya juga keturunan suku Jawa jadi tidak mengalami kesulitan
berkomukasi dengan wanita yang kesurupan tersebut. Untuk membuktikan bahwa
dirinya adalah roh dari ayah tetangganya, maka saya meminta keluarga yang
disebut-sebut oleh si kerasukan agar dihadirkan.
Tak berapa lama kemudian keluarga yang dimaksud datang untuk melihat
kejadian tersebut. Sebagai langkah awal saya menanyakan nama-nama putra-putrinya
yang berjumlah empat orang, lengkap dengan tanggal lahirnya. Semua pertanyaan
saya dijawab dengan pas atau tak ada yang salah sedikitpun.
Pertanyaan saya kembangkan kepada peirstiwa-peristiwa yang pernah di alami
sewaktu masih hidup. Semua jawaban dibenarkan oleh keluarganya. Mereka dan yang
hadir semakin yakin bahwa wanita itu benar-benar kerasukan roh ayah dari
tetangganya.
Sebenarnya saya sengaja mengulur waktu kepada hadirin yang menyaksikan
kejadian tersebut. Maksud saya untuk dapat membuktikan kepada mereka supaya tipu-muslihat
syetan bisa terungkap dan disaksikan oleh orang banyak. Karena kampung tersebut
masih banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang sudah mati rohnya dapat
merasuk ke dalam diri orang yang masih hidup. Padahal sebagai orang Muslim,
kita lebih menyakini bahwa setelah manusia wafat lalu jasadnya dikuburkan,
kemudian sesudah tujuh langkah para penziarah kubur meninggalkan makam,
malaikat Mungkar as. dan malaikat Nakir as. akan melontarkan
pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan, Nabi, Kitab, Agama dan lain-lain.
Sungguh sangat mustahil ada roh manusia yang luput dari penjagaan para
malaikat yang patuh kepada Zat Penguasa Alam (Allah). Setelah roh orang mati
mengalami hisab kubur, selanjutnya disediakan alam penantian yang disebut alam
barzakh. Di alam barzakh roh menunggu hingga hari kiamat, untuk dibangkitkan
kembali guna mengadakan perhitungan amal perbuatan selama di dunia.
Proses seperti itulah yang di yakini oleh umat Islam , akan tetapi sebagai
pembuktian saya mengajukan pertanyaan kepada wanita yang kerasukan tadi,
“Apakah anda benar-benar keturunan nabi Adam ‘alaihissalam?” Tanya saya.
Wanita itu tidak mau menjawab, dan untuk yang kedua kalinya saya bertanya
dengan pertanyaan yang sama, itupun tidak dijawabnya kemudian saya bertanya
lagi untuk yang ketiga kalinya dengan pertanyaan yang sama. Akhirnya ia
menjawab dengan suara agak pelan namun
cukup jelas terdengar oleh yang hadir, katanya, “Benar saya keturunan Adam!”
Jawaban tersebut sangat tidak memuaskan hati saya, sebab ia hanya menjawab
tidak dengan kalimat nabi Adam as. melainkan
Adam saja. Selanjutnya saya menyuruhnya untuk bersujud
sebagai tanda penghormatan kepada leluhur manusia seperti apa yang pernah
dilakukan oleh para malaikat, sambil tangan kanan saya memegang pangkal leher
wanita itu, seakan hendak memaksa agar ia bersedia sujud.
Mendengar perintah seperti ini, wanita yang kerasukan tersebut
meronta-ronta agar sambil berteriak agar cengkreman tangan saya dilepaskan dari
batang lehernya. Tentu saja saya semakin memperkuat cengkraman tadi sambil
menekan supaya ia mau bersujud.
Akhirnya perepuan itu berkata dengan nada kejengkelan, “Raja kami saja
tidak sudi bersujud kepada nabi Adam, apalagi saya jika itu saya lakukan
maka saya akan hancur-lebur karena
hukuman!” Usai kalimat yang di ucapkan oleh wanita itu, dan hampir bersamaan
waktunya maka tubuh wanita itu menjadi lemas, dan saya telah yakin bahwa
makhluk jahat yang merasuk kepada wanita itu telah pergi. Saya memanjatkan do’a
syukur kepada Allah, karena Dia telah membebaskan seorang umatNya dari tipu
daya iblis.
Akhir cerita, saya mengimbau kepada yang hadir agar lebih berhati-hati
kepada tipu daya syetan yang mengaku-ngaku sebagai kiai Anu, syekh Anu atau
keluarga Anu. Sering-seringlah memohon perlindungan dari Allah agar terhindar
dari kejadian seperti ini.
Untuk lebih jelasnya, bahwa yang merasuk ke dalam diri wanita tadi, besar
kemungkinannya adalah ghorin atau jin pendamping sewaktu almarhum masih hidup.
Sebagai pendamping yang berupa golongan jin umurnya lebih panjang dari pada
manusia yang didampinginya. Dan sebagai pendamping yang dari golongan jin sudah
pasti tahu apa saja yang pernah dilakukan oleh almarhum semasa hidupnya. Jadi
jangan heran bila ada orang yang kerasukan
dapat menceritakan kisah seseorang yang telah meninggal dunia, sebab
yang seperti itu tak lain adalah perbuatan syetan.
Selain dari golongan jin, manusia juga diberi pendamping (ghorin) berupa
malaikat yang senantiasa mengajak kepada kebenaran jalan Tuhan.