Rabu, 19 November 2014



INDRA KEENAM

Indra keenam adalah kemampuan non fisik (bathin) manusia yang sudah ada sebagai penyeimbang pancaindra yang terletak pada fisik manusia.

Ada kebiasaan orang mengatakan bahwa si Anu memiliki indra keenam sehingga si Anu dapat melihat, mendengar, mencium atau mendeteksi kehadiran makhluk ghaib. Pernyataan itu keliru besar, sebab pada dasarnya setiap manusia telah memilikinya namun hanya sedikit yang mengerti itu, apalagi menyadarinya.

Saya akan membuktikan bahwa Anda juga telah memiliki indra keenam. Pernahkah pada suatu malam Anda berjalan di suatu tempat, kemudian bulu kuduk Anda merinding? Padahal mata Anda berusaha mencari-cari sesuatu yang aneh disekitar Anda, namun mata fisik Anda tidak menemukan sesuatupun yang aneh. Fenomena seperti itu adalah kinerja indra keenam tingkat pertama atau indra kulit bahtin.
Indra keenam tingkat pertama ini hanya mampu mendeteksi keberadaan makhluk ghaib melalui fisik manusia berupa bulu kuduk yang merinding.

Indra keenam tingkat kedua adalah indra penciuman. Dimana ketika Anda berada disuatu tempat entah itu siang atau malam, Anda mencium aroma wangi atau busuk, akan tetapi setelah Anda selidiki derngan seksama, sepertinya tidak seorangpun yang mengunakan wewangian seperti yang Anda cium. Dilanjut bulu kuduk Anda merinding. Pada dasarnya disekitar Anda ada makhluk sakral yang hadir namun panca indra tidak dapat membuktikan dengan jelas.

Sedangkan indra keenam tingkat ketiga adalah indra pendengaran bathin. Serupa dengan fenomena di atas tentang suatu peristiwa dimana Anda mungkin pernah mengalami mendengar suara orang tertawa dari sebuah pohon besar atau rumah kosong, bisa juga suara tangis bayi yang memilukan, padahal secara logika tidak mungkin ada wanita di atas pohon atau bayi di tempat tersebut. Berlanjut bulu halus di tengkuk seakan mau melepaskan diri dari kulit. Ketahulah bahwa indra keenam tingkat ketiga Anda sedang bereaksi atas kehadiran sesuatu yang asing menurut fisik Anda.

Berlanjut kepada indra keenam tingkat keempat adalah kemampuan penglihatan Anda dalam melihat makhluk-makhluk ghaib, padahal disekeliling Anda ada beberapa orang teman, namun mereka tidak menyaksikan apa-apa seperti yang Anda lihat.

Indra keenam tingkat kelima adalah kemampuan berkomunikasi dengan makhluk ghaib atau sebangsa jin. Kemapuan seperti ini sudah tergolong kemampuan indra keenam yang cukup tinggi, karena orang tersebut dapat mendengar dan melihat keberadaan mereka (golongan jin).

Indra keenam pada tingkat yang paling tinggi adalah kemampuan manusia dapat memerintah makhluk sebangsa jin. Akan tetapi jangan tertipu, sebab banyak manusia dapat memerintah tuyul, siluman ular, siluman buaya, gandaruwo dan sebagainya untuk keduniawian, pada dasarnya mereka bukan memiliki kemampuan namun pada dasarnya mereka-mereka (tuyul, gandaruwo dsb.) hanya menarik keuntugan dalam batas waktu tertentu manusia tersebut akan menjadi abdi/budak mereka. Golongan yang saya maksud adalah manusia yang memiliki keimanan tinggi terhadap Tuhan sehingga golongan jin tingkat tinggi berusaha untuk mengganggunya.


CARA MEMPERTAJAM INDRA KEENAM
1.       Selalu berfikir jernih, tidak arogan atau senantiasa berprasangka buruk dengan kejadian apapun yang menimpa diri atau terhadap orang lain.
2.       Seting fikiran, jika Anda sedang bekerja ataupun sedang ibadah, Anda sedang berurusan dengan masa depan yang ghaib (akhirat). Faktanya apapun yang kita buat di dunia ini sedang dicatat oleh Tuhan dan akan dibalas diakhirat nanti.
3.       Tanamkan keberanian. Bulu merinding, suara tawa/tangis, aroma wangi/busuk dan sekelebat bayangan bukanlah sesuatu yang aneh. Apapun mereka adalah makhluk ciptaan Tuhan bahkan mereka tergolong rendah derajadnya dibandingkan kita manusia, jadi layakkah kita manusia takut dengan yang lebih rendah derajadnya?
4.       Percaya bahwa yang ghaib itu ada..
5.       Sering-sering mengucapkan zikir atau mengingat Tuhan. Kegiatan seperti ini sangat mengganggu dunia alam syetan. Biasanya mereka akan muncul dengan menyamar sebagai kiyai atau orang beriman yang menyuruh Anda untuk berhenti melakukan zikir dan sebagai penggantinya ia akan memberikan sesuatu dapat berupa keris, cincin, ikat pinggang, cemeti atau menjanjikan bahwa Anda akan dijadikan seorang yang sakti mandraguna namun maksud yang sebenarnya adalah menghentikan kebiasaan berzikir Anda. Jika terjadi hal yang demikian saya sarankan agar Anda agar terus saja berzikir atau tidak usah ditanggapi apapun katanya (golongan syetan) dan senantiasalah berlindung kepada Tuhan agar selamat dari gangguan syetan.
6.       Cara yang paling instan adalah dengan mengadakan perjanjian dengan golongan syetan. Cara seperti ini adalah cara sesat yang penuh dengan syarat-syarat dan resiko yang merugikan manusia itu sendiri. Mengadakan perjanjian dengan syetan sama halnya bersekutu dengannya. Kegiatan bersekutu dengan syetan adalah salah satu dosa besar. Akan tetapi menurut pengamatan saya cara seperti ini paling banyak digunakan oleh manusia, tentu saja dengan maksud keduniawian, entah itu kekayaan, ketenaran, mencapai jabatan dan kesaktian.


Tabuan Asri, 20 November 2014

      UNTUNG IRIANTO


Sabtu, 15 November 2014

I N T U I S I

I N T U I S I

Suatu hari saya didatangi seorang gadis muda yang sedang dirudung masalah. Ia menceritakan tentang perasaan bingung untuk menentukan pilihan terhadap dua orang pemuda pujaan hatinya. Si gadis harus memililih satu diantara mereka untuk menjadi suaminya, karena berapapun beratnya, toh sungguh mustahil Ia bersuamikan dua orang pemuda sekaligus. Selain itu tentu setiap pilihan pasti menyakitkan hati salah seorang diantara mereka. Rupanya rasa takut menyakit hati orang lain inilah yang menjadi permasalahan si gadis.

Sebelum dilanjut ceritra ini, saya bertanya terlebih dahulu kepada gadis itu, kenapa Ia datang kepada saya untuk menyelesaikan masalahnya?  Ia menjawab, “Dari seorang teman bahwa bapak adalah seorang supranatural dan bisa menyelesaikan masalah saya dengan baik!”

Saya hanya tersentum mendengar jawabannya. Bukan berarti saya merasa bangga disebut sebagai supranatural, melainkan agar kedatangannya dari jauh tidaklah sia-sia, itulah sebabnya saya tersenyum. Yang tersirat di dalam hati saya hanyalah sebuah do’a, “Semoga Allah menolong gadis bingung ini, amin..!”

Selanjutnya saya meninta si gadis menceritakan karakter, pekerjaan, hobi, agama, warna kulit, ketampanan, asal keturunan, pendidikan dan kekayaan masing-masing pemuda itu, di sini saya sebut saja pemuda “A” dan pemuda “B”. Dengan lancar dan gamblang gadis tadi menjawab apa saja yang saya tanyakan, sayapun tekun dan sabar mendengarkan. sesungguhnya dari setiap tutur kata jawaban gadis itu, saya sudah mendapat jawaban tentang pemuda mana yang akan ia pilih. Namun untuk menyakinkan dirinya, saya mengambil koin, pada sisi yang ada gambarnya saya umpamakan sebagai pemuda “A” dan pada sisi angka seumpama pemuda “B”.

Kemudian saya akan terangkan bahwa koin ini akan dilempar, sisi manapun yang terbuka bukanlan menjadi patokan bahwa itu yang akan dipilih sebagai suami, tetapi ikuti intuisi atau kata hati. Selanjutnya koin saya lempar dan terbukalah sisi yang bergambar artinya pemuda “A” sebagai pemenang. Saya melihat ada kerut murung pada wajah gadis itu. Sekarang jelas bahwa sebenarnya ia mengharapkan yang terbuka adalah sisi koin yang ada angkanya. Untuk mengetahui ini tak perlu ilmu supranatural tetapi cukup mendengar cerita dan bahasa wajah saja sangat mudah menentukan, siapa sebenarnya yang diidamkan gadis ini diantara dua pemuda itu.

Gadis bingung itu hakekatnya sudah memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri. Karena apapun yang ada di dunia ini tidak ada yang sama persis secara identik, semua kurang dan lebih. Kita sering membandingkan  sisi baik dan buruk kedua orang tua kandung kita sendiri. Tentu diantara ayah dan ibu kandung kita, pasti ada yang lebih kita sayangi, apakah Anda memilih lebih sayang kepada ayah atau kepada ibu?

Dari sekian banyak warna pasti ada satu yang paling Anda sukai, tak perduli kata orang bahwa warna itu terkesan kusam. Terhadap pakaian juga pasti ada yang anda sukai, padahal di lemari masih banyak pakain yang harganya jauh lebih mahal, namun entah kenapa justru baju yang satu ini membuat anda lebih percaya diri jika memakainya. Itulah intuisi, ia ada tidak memerlukan rasio, tak perlu logika, tak butuh belajar, tanpa rumus yang jelas dan juga selalu jujur.

Demikian saya sarankan kepada gadis itu agar memilih pemuda “B” untuk menjadi suaminya, meskipun yang terbuka pada koin yang saya lempar tadi, sisi gambar yang terbuka. Pada saat saya sarankan ia memilih pemuda “B”, tergambar wajah sumringah atau berpacar bahagia.

Tentang bagaimana caranya untuk menyampaikan kepada pemuda “A” agar ia tidak sakit hati? Saya menyuruhnya, ya sampaikan saja apa adanya, belum tentu pemuda “A” sakit hati jika disampaikan dengan sebenarnya bahwa hati ini memang memilih pemuda “B”. Walaupun si pemuda “A” ternyata memang sakit hati, itu wajar dan normal. Sampaikanlah bahwa anda meminta maaf atas keputusan ini. Meskipun sakit hati tentu tidak akan lama sebab akan hilang stelah pemuda “A” mendapat gadis baru yang menjadi kekasihnya. Akan tetapi saya juga melarang si gadis membandingkan pemuda “B” dihadapan pemuda “A”, cukup katakan bahwa keputusannya merupakan kata hati.

Atau daripada anda akan tersiksa bathin lebih lama lagi, apabila memilih pasangan yang tidak anda inginkan sepenuhnya. Tentu saya katakan juga, bahwa saya akan membantu dengan do’a agar urusannya selesai dengan lancar. Kalimat saya akan membantu dengan do’a, rupanya menjadi tambahan energy bagi si gadis, sebab yang ia tahu bahwa saya merupakan seorang supranatural, dukun atau apapun itu!

Sebutan seperti itu, sebenarnya membuat saya mual dan geli mendengarnya. Akan tetapi tak apalah apa kata mereka, yang penting saya dapat berbuat kebaikan kepada sesama.

Tadi saya menggunakan koin untuk terapi, terkadang saya juga menggunakan beberapa buah kartu atau dua helai tali, panjang dan pendek. Koin, kartu dan tali bukanlah alat yang menunjukan suatu pilihan yang benar tetapi untuk mengetahui secara intuisi tentang yang paling benar. Caranya yaitu, apapun yang terbuka atau tercabut (bila menggunakan tali) membuat hati ini resah, berarti jangan dipilih, atau pilihlah pada yang sebaliknya, sebab pada yang sebaliknya tentu ada ketenangan bathin.

Yang saya ketahui atas datangnya orang kepada saya bukan sepenuhnya karena jampi atau mantra yang akan saya bacakan. Kebanyakan mereka pulang dari rumah saya dengan senyum kepuasan karena saya telah memberi penegasan dan pembenaran atas intuisinya.  Tentu sangatlah mudah bagi saya melakukan pekerjaan seperti itu. Sebab mereka datang mengutarakan masalah dan jawabannya sudah ada pada mereka sendiri.

 
                                                 UNTUNG IRIANTO, 27 Februari 2014
 




























Jumat, 14 November 2014

MENAKLUKAN ALAM


MENAKLUKAN ALAM


Awal manusia menempati alam ini, bersamaan waktunya manusia sudah menyadari bahwa tempat tinggalnya (alam) memperlihatkan fenomena-fenomena yang menakjubkan. Ada keindahan, keanehan dan adapula kengerian yang dipertunjukan oleh alam. Disamping keagungan yang tak terlukiskan, alam juga menunjukan kekuatannya yang membuat perasaan menjadi takut, heran dan bahagia.

Kesadaran manusia tidak terbatas untuk menikmati dan merasakan keajaiban alam, lebih dari itu manusia juga berusaha menaklukan dasyatnya kekuatan alam. Daya fikir telah dikerahkan oleh manusia, ada yang menempuh jalan fisik seperti pada cabang ilmu sosiologi, biologi dan antropologi, cara ini mengandalkan tahapan dan aturan-aturan yang mesti dipatuhi hingga hasilnya dapat dicerna oleh rasio.

Para spiritual seperti pendeta, rahib, kiyai, dukun dan kepala adat biasanya menempuh jalan metafisik. Jalan metafisik umumnya tidak mempunyai pedoman yang tetap, karena dasar metafisik adalah keyakinan dan keimanan.

Bagi kaum Muslimin yang menapaki tahap haqqul yakin, lebih memilih dasar-dasar ilmu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadist dalam mempelajari alam. Diantaranya adalah Firman Allah,

Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman, “Aku hendak menjadikan khalifah” di muka bumi…. (Al-Baqarah : 30)   Khalifah artinya wakil Allah.

Beberapa kali saya diminta bantuan oleh pejabat kecamatan untuk mengendalikan hujan, sebab akan datang pejabat kabupaten ke kecamatan kami. Saya maklumi permitaan pejabat kecamatan, sebab dari buah bibir, orang-orang mengenal saya sebagai supranatural. Alhamdulillah atas izin Allah, acara berjalan lancar padahal langit terlihat telah mendung tebal, namun hujan tidak turun mengacaukan acara.

Banyak orang yang datang kepada saya ingin berguru, atau menuntut ilmu.  Moment seperti inilah yang paling saya sukai, sebab saya dapat mengamalkan ilmu ini agar bermanfaat bagi manusia. Juga pada kesempatan ini, saya akan buka dengan gamblang cara-caranya, tentang hasilnya tentu tergantung izin Allah, akan tetapi jika dengan penuh keyakinan dan dapat diterima oleh rasio dan akal maka ilmun yang akan Anda pelajari bukanlah suatu aneh bahkan seperti biasa-biasa saja.

Sebelum berlanjut, saya terangkan sedikit bahwa pengetahuan ini berhubungan dengan metafisik, meskipun metafiasik tetapi bukan klenik namun sudah menjadi sains yang cukup rasio.

Saya pernah menulis konsepsi manusia sebagai  khalifah di Harian Banyuasin (Koran lokal), Sumatra Selatan. Dari tulisan itu, setelah mendalami tulisan saya sendiri, ternyata ada fakta bahwa kita memang telah menerima anugrah dari Allah untuk menjabat sebagai khlifah. Artinya siapapun yang merasa dirinya sebagai manusia, sangat banyak peluangnya untuk dapat mengendalikan alam. Syaratnya tidak banyak, hanya dua syarat saja yaitu jika ingin dipatuhi oleh siapapun yang pertama Anda harus teladan dan yang kedua Anda harus sering memberi.

Teladan artinya, dapat menjadi panutan, menjaga sikap dan mawas diri. Coba saja Anda larang serobongan anak muda yang sedang minum-minuman keras, sementara anda sendiri adalah pemabuk berat. Pasti perintah Anda hanya akan menjadi tertawaan saja atau tak mungkin para pemuda itu patuh. Berbeda peritiwanya apabila di dalam hidup anda tak pernah menyentuh miniman keras dan sikap Anda santun terhadap para pemuda tadi, sebelum Anda perintahkan, baru terlihat dari kejauhan bahwa Anda akan menuju mereka, mereka para pemuda (yang sedang minum-minuman keras)  cepat-cepat menyembunyikan minumannya dan pura-pura menyadi orang baik kemudian Anda akan disapa dengan salam. Ini contoh teladan.

Contoh suka memberi, pada dasarnya setiap makhluk  pasti senang diberi. Hewan yang liar dapat menjadi jinak dan perampok yang ganas akan menjadi pelindung Anda, jika Anda suka memberi. Tidak terkecuali, angin, air, bumi, langit, matahari, hama tukus, dan lain sebagainya semuanya itu juga sebagai makhluk Allah dan manusia adalah khlifahnya. Masalahnya adalah pernahkah Anda berfikir bahwa Anda adalah khalifah?

Mungkin  di dalam hidup, Anda pernah mendengar bahwa ada orang sakti yang dapat berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain padahal harus menyebrangi lautan, namun orang sakti itu  hanya memerlukan waktu yang  sangat singkat dan tidak memerlukan ongkos? Bagi sebagian orang memang ada yang pernah mendengar cerita sedemikian, tetapi dari yang pernah mendengarnya hanya sebagian kecil saja yang percaya, sebab cerita tersebut dianggap sangat tidak masuk akal, tahayul dan omong kosong.

Bagi saya, orang sakti yang dianugrahi ilmu bisa melintasi bumi dalam sekejap sangatlah rasional dan memang benar-benar ada. Misalnya pilot pesawat terbang, karena bisa mengendalikan pesawat, maka pilot dapat terbang dari daerah ke daerah lain bukan saja sang pilot tidak pakai ongkos, malah dia dibayar mahal karena bisa terbang. Sama saja tentang orang sakti menurut cerita tadi, karena dia dapat memerintahkan angin untuk menerbangkannya, atau mungkin juga dia dapat memerintahkan bumi agar berkerut maka bukan mustahil ia dapat berpindah tempat dalam sekejap.

Teladan terhadap bumi, berarti jangan sombong berjalan di atasnya, teladan terhadap air, jangan mengotori dan menyia-nyiakan air, selalu berdoa jika ingin menggunakan air. Teladan terhadap langit, jangan suka mengeluh terhadap musim yang diturunkan dari langit, Teladan terhadap binatang, tidak boleh membunuh binatang jika tidak mengganggu. Teladan terhadap tanaman, tak perlu menebang tanaman sembarangan dan teladan terhadap angin, gunakanlah setiap nafas anda dengan zikir kepada Allah. Demikian contoh contoh teladan.

Sering memberi tidak melulu dengan materi, mendoakan langit, mendoakan, angin, mendoakan bumi atau apa saja sebagai makhluk Allah kita doakan seperti ini, “Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar sudilah Engkau memberi, rakhmat, rizki, berkah dan ridlo kepada  anu…, anu…, anu… dan sebagainya, amin!” Akan lebih baik jika ditambah Sholawat Nabi dan surah Al-Fatihah diakhirnya. Memang awalnya terdengar asing, jika mendoakan angin, air, bumi, hewan bahkan saudara sesama muslim dari golongan jin.

Pernahkah Anda ketahui? Bahwa bumi yang kita injak-injak ini kelak diakhirat akan menjadi saksi atas perbuatan kita selama berada di perutnya. Bumi sebenarnya memiliki nyawa dan akan berbicara sejujurnya kepada Allah, apakah kita dahulu semasa hidup selalu bersujud menyembah Allah ataukah kita sombong di atas bumi?

Air juga pasti ngomong apabila air pernah disedakahkan kepada orang yang kehausan oleh Anda, maka air akan menyelamatkan anda dari siksa api neraka. Demikian juga angin yang Anda gunakan untuk berbicara fitnah maka angin akan memberatkan anda tenggelam di neraka, akan tetapi sebaliknya jika angin atau udara senantiasa untuk bertutur baik dan bertasbih maka ia akan menjadi teman pembela dan mendukung Anda naik ke surga.  Jadi mereka tidak mati seperti yang dikatakan ilmu materi atau ilmu fisik. Saya tegaskan disini kita sedang belajar tentang metafisik.

Orang Muslim meyakini bahwa, angin, air, gunung, hewan dan semua mahkluk memliki nyawa dan sekarang sedang bertasbih memuji Allah Yang Maha Agung.

Hidup berarti bisa diperintah, terbukti para Nabi ada yang dapat memerintah hewan dan jin (Nabi Sulaiman as.), ada yang dapat memerintahkan laut hingga terbelah (Nabi Ibrahim as.), ada juga Nabi yang dapat memengusir penyakit (Nabi Isa as.) dan sebagainya. Para nabi adalah manusia manusia teladan itulah sebabnya ia dipatuhi perintahnya oleh makhluk Allah.

Memang kehebatan para Nabi jauh lebih tinggi dibandingkan kita manusia awam, hal itu wajar, sebab keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah jauh dibawah para Nabi, namun bukan berarti tidak bisa sama sekali. Predikat kenabian para nabi mustahil dapat kita tiru sebab hanya Allah yang menetapkan mereka sebagai nabi  dan rasul, namun ada satu persamaan kita  dengan para nabi yaitu manusia sebagai khalifah.

Pada sebuah kisah dari Qais bin al-Hajjaj, dari seorang yang bercerita kepadanya. Ketika negri Mesir dibebaskan, penduduk Mesir datang menemui Amr bin Al ‘Ash, saat itu telah tiba bulan bu’nah (bulan Mesir), mereka berkata kepada Amr bin Al ‘Ash, Wahai gubernur, sungai Nil kami ini memiliki tradisi, ia tidak akan mengalir jika tradisi ini tidak dilaksanakan.”
Amr bin Al ‘Ash bertanya, “Apakah tradisi itu?”
“Jika telah lewat duabelas malam dari hitungan bulan ini, kami meminta seroang anak perawan dari orang tuanya, hingga orang tuanya rela menyerahkannya. Kemudia kami hiasi anak perawan itu dengan pakaian dan perhiasan yang paling baik, lalu kami buang ke sungai Nil.” Jawab mereka.
Amr bin Al’Ash berkata kepada mereka,  “Tradisi seperti itu tidak ada di dalam Islam dan Islam akan menghancurkan tradisi-tradisi seperti itu.”

Kemudian berlalu bulan Bun’ah (bulan kesebelas menurut hitungan kalender Qubti), sedangkan sungai Nil tetap tidak mengalir. Akhirnya para penduduk Mesir memaksa akan melaksanakan tradisi tersebut. Maka  Amr bin Al ‘Ash mengirim surat kepada Umar bin Al-Khatab tentang masalah tersebut. Umar bin Al-Khatab membalas suratnya, “Apa yang telah engkau lakukan itu benar. Saya telah mengirim satu kartu di dalam surat saya. Buanglah kartu itu ke dalam sungai Nil.”  

Ketika surat Umar bin Al-khatab tiba, Amr bin Al ‘Ash,  mengambil kartu tersebut di dalamnnya tertulis, “Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin, untuk sungai Nil penduduk Mesir. Amma ba’du, jika engkau mengalir karena kehendakmu dan perkaramu maka janganlah engkau mengalir, kami tidak membutuhkanmu. Jika engkau mengalir karena perintah Allah Yang Maha Esa dan Kuasa, Dialah yang telah membuatmu mengalir. Kami memohon kepada Allah agar Ia membuatmu mengalir.” Kemudian Amr Bin Al ‘Ash membuang kartu itu ke dalam sungai Nil. Pada pagi hari Sabtu Allah membuat sungai Nil mengalir sampai 16 hasta dalam satu malam. Akhirnya tradisi jelek penduduk Mesir hilang sampai saat ini.

Kisah di atas menunjukan bahwa keteladanan Umar Bin Khatab dapat memerintah sungai Nil agar mengalir airnya, meskipun hanya melalui sepucuk kartu, sungai Nil dapat patuh tentu semua itu karena izin Allah. Berlaku bagi Umar Bin Khatab berlaku pula bagi manusia yang lain apabila keteladanan kita sebanding dengan beliau (Umar Bin Khatab) maka sebanding pula ridho Allah kepada kita.

Dari Abdullah Bin Mas’ud, ia berkata, “Kami menganggap tanda-tanda mukjizat itu sebagai berkah, sedangkan kamu menganggapnya sebagai sesuatu yang menakutkan. Kami pernah bersama Rasulullah dalam suatu perjalanan, air yang ada hanya sedikit. Rasulullah berkata, “Mintalah kelebihan air.”  Kaum muslimin membawa bejana berisi sedikit air. Kemudian Rasulullah memasukan tangannya ke dalam bejana tersebut. Kemudia beliau berkata: “Marilah kepada kesucian yang diberkati, berkah itu dari Allah.” Saya melihat air mengalir dari antara jari jemari Rasulullah. Kami mendengar makanan-makanan itu bertasbih ketika makan itu dimakan.”


Dalam memberi doa kepada makhluk Allah, janganlah ditargetkan dengan jumlah tertentu, doakan mereka dengan keikhlasan, pada waktu-waktu yang senggang, akan lebih baik pada waktu-waktu selesai sholat.

Logikanya bahwa siapapun yang sering dikasih kebaikan, biarpun ia seorang perampok kejam, namun anda sering memberi meskipun hanya berupa doa-doa yang baik, sikap yang baik, maka ia akan berkata, “Jika ada yang mengganggu Anda kasih tahu saya!”

Perampok akan membela anda, babi hutan, belalang dan tikus malu merusak tanaman padi Anda, bumi akan menyesatkan perjalanan orang jahat yang akan menuju rumah Anda, air hujan akan patuh kepada Anda agar tidak turun dahulu sebab saat ini ada kegiatan manusia yang bermanfaat bagi orang banyak. Mereka semua akan patuh kepada anda sebab mereka semua telah berteman dengan Anda, hanya karena Anda mendoakan yang baik dan tulus buat mereka.

Tidak perlu kita bertapa di gunung, di goa, di kuburan atau berpuasa melewati batas-batas syariat agama terutama agama Islam. Apalagi memakai jimat-jimat dan membaca mantra-jampi yang kita tidak faham maknanya dengan harapan bisa mendapat kesaktian. Kelakuan seperti itu sangat tidak  rasio dan lebih kepada  jahilliyah.

                                                                                           Tabuan Asri, 14 November 2014


                                                                                                  UNTUNG IRIANTO